Tuesday, December 2, 2008

SABAR ITU INDAH


Pernakah anda mengalami kejadiaan yang menyedihkan? atau menyesakkan dada? misalnya; "Dalam sebuah tes masuk ke sebuah instansi, dimana yang ikutan ada empat orang, lima termasuk diri kita sendiri, dengan harap-harap akan membawa keindahan pada penantian, apalah daya semua pupus angan-angan, hasil tes menyatakan bahwa ke empat orang dinyatakan lulus sedangkan diri kita sediri terhempas, sungguh telah diteliti bahkan lebih 3 kali lembaran hasil pengumuman itu dibolak-balik namun semuanya nihil, tak satupun terdapat di deretan nama-nama itu".

Mungkin ini hanya satu dari beragam kejadian yang menghempas hati... semua itu menimbulkan banyak persepsi dari pandangan orang terhadap diri kita, ada yang kasihan, ada yang terang-terangan mencemooh, menyalahkan orang lain, dan lain sebagainya.

Sungguh dibalik ungkapan-unkapan orang itu hanyalah sejenak, pikiran sesaat, argumentasi tak mendasar, jawaban peringan berat hati agar tak stress, kata-kata untuk orang pesakitan.

Sebetulnya jika boleh di telaah hati ini hanyalah butuh KEPASTIAN dan hanya itu. Kebanyakan sebuah kepastian itu datangnya telat dari satu produk kejadian, mungkin satu pekan, dua atau bahkan setahun, dua tahun atau ......

Penantian dari kepastian adalah SABAR.
Kenapa kata ini kita ungkapkan? kerena tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi setalah kejadian-kejadian itu terjadi. Semua itu adalah teka-teki dalam kehidupan, namun yang jelas tak ada kejadian yang tak berharga untuk diri kita sendiri sekaligus untuk instrofeksi diri. Apakah teman-teman disekeliling kita berhasil akan semakin baik ibadahnya kepada tuhan atau semakin kalap dan buta hati? (jangan sampai ini terjadi pada kita). Atau diri kita yang tak berhasil semakin hina?, tentu hal itu tak benar sama sekali.

Ada sebuah pertanyaan besar yang harus dijawab sendiri dan renungkan;
  • Adakah kita telah merasa diri di uji oleh Tuhan? jika ya
  • apa ujian-Nya? Kesenangan atau Kesempitan
  • mampu tidak menjawab ujian itu?
  • jika di perkenankan meminta, mana yang diminta kesenangan atau kesempitan sebagai ujian?

Sabar adalah kata yang sangat mantap terucap namun realisainya amatlah sulit karena menyangkut hati. Itulah enaknya menjadi manusia diberikan insting untuk sabar dalam segal urusannya, Kalau boleh lebih religius "pantas Tuhan menciptakan sabar didalam kehidupan manusia", inilah manfaatnya.

Ada yang mengatakan bahwa sabar itu ada batasnya padahal sesungguhnya sabar itu tak terbatas, dan bukan berarti kesabaran itu harus hanya diam dengan keterpurukan, lalu pasrah tak berbuat apa-apa menunggu kepastian, tentu tidak.

Dengan bersabar hati menjadi lapang, berwibawa dan tak termakan emosi sesaat, menelaah kejadian tidak dengan tergesa-gesa. Maka evaluasilah kejadian demi kejadian lalu tarik kejadian itu dengan masa sekarang yang kita alami pastilah Kesabaran itu Indah.


Senymlah menghadapi segala masalah, dan berdirilah tegap, jangan loyo dan lemas, tataplah massa depan, karena waktu tak pernah berhenti sebab kita kecewa, gundah dan sakit hati, melainkan ia akan melibas semua urusan yang terjadi pada menusia. Waktu tak pernah ingin tahu bagaimana sebenarnya urusan orang apakah ia dalam keadaan sakit atau sehat, baik atau jahat, duka atau suka, olehkarenanya pastikan bahwa kita harus tegar dalam segala urusan. Bersabarlah dan bangkit untuk menyambut kegembiaan yang lain yang akan menghampiri diri kita.






No comments: