Thursday, August 5, 2010

REDENOMINASI DAN INDONESIA

REDENOMINASI
Menghebohkan sebuah berita dari Bank Indonesia (BI) yang begitu mendapat sorotan publik akhir-akhir ini, disampaikan oleh Gubrnur Bank Indonesia (BI)terpilih, Darmin Nasution, selasa (3/8), tentang redenominasi di jakarta.

Apakah itu Redenominasi? apakah sama dengan Snering?
Menurut pengamat, Zaim Saidi (Direktur Wakala Induk Nusantara) dalam tulisannya di Republika menyatakan bahwa Redenominasi merupakan tindakan rekalibrasi mata uang. langkah ini dilakukan karena dua alasan (1) inflasi atau (2) devaluasi. Atau, bukan karena keduanya, melainkan dengan alasan geopolitik tertentu. Sedangkan Sanering adalah pemotongan nilai mata uang misalnya Rp 1000 menjadi Rp 1.

Bagi masyarakat awam hal ini sangatlah riskan artinya masyarakat dengan keadaannya itu menanggapi sebagai bagian pemotongan harga, yang nantinya berdampak pada nilai mata uang. Jika hal ini tidak segera diantisipasi maka kemungkinan akan berdampak pada tidak stabilnya kehidupan di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah bila, ingin diterapkan harus mengkaji lebih dalam dan mensosialisasikan tentang apa yang dinamakan redenominasi itu, jangan sampai masyarakat menyimpulkan sendiri.

INDONESIA
Sebenarnya apa hubunganya antara redenominasi dengan Indonesia.
Jika dicermati dengan seksama maka Indonesia sesungguhnya sedang sakit kronis yang sulit sekali dihilangkan dari berbagai aspek, misalnya ekonomi, moneter, pendidikan, hukum, ketahanan, dan hampir disemua lini kretis.

Ini adalah sebuah bentuk ketidakmampuan pemerintah untuk meningkatkan harga diri Indonesia di mata dunia, dimana semakin hari semakin merosot nilai mata uangnya terutama kepada dolar AS. Atau dimata masyarakatnya sendiri, coba perhatikan, uang kertas yang beredar di Indonesia paling kecil itu (yang sekarang sering ditemukan) lembaran Rp 1000,-. Berarti anak-anak jajan, membeli permen saja menggunakan uang Rp 1000. Maka hampir rata-rata uang seribu itu lusuh, jelek dan masih laku. bandingkan dengan lembaran US$ 1,- di indonesia diperjualbelikan dipinggir jalan. Betapa menghawatirkannya bangsa Indonesia, dimana orang-orang dibelahan bumi yang lain masih menggunakan sen sebagi satuan terkecil. Kejadian ini pertanda, uang indonesia tidak mampu bersaing di negaranya sendiri. Daya beli masysarakat indonesia terhadap barang produksi Indonesia itu sendiri rendah.Indonesia tidak ingin seperti Turki, siprus, slovakia atau bahkan zimbabwe. Para penentu kibijakan moneter belum bisa atau belum menemukan sistem yang bagus untuk menaikan citra diri bangsa di mata dunia.

INDONESIA YANG SEHARUSNYA
Sebenarnya kita sebagai anak bangsa, pemerintah sebagai penyelenggara negara, pengusaha sebagai bangsawan bangsa, ilmuan sebagai penemu, guru sebagai pencetak generasi bangsa, harus bersatupadu mengembalikan kepercayaan diri. Saya menyayangkan bila kita sendiri tidak sebagai orang Indonesia tidak bisa menghargai diri kita sendiri. kita harus mencintai produk-produk indonesia. gunakan bahasa indonesia, berbicara bahasa indonesia, sepanduk gunakan bahasa indonesia, alat-alat rumah tangga buatan indonesia.

Pemerintah harus segera mengeluarkan undang-undang, peraturan-peraturan, tentang pentingnya buatan indonesia. Buat regulasi yang berpihak kepada kepentingan kita sebagai anak bangsa.

CERITA TERKAIT:
1. FLU BURUNG
2. SUNGGUH
3. ENTAH
4. ANAK MONSTER
5. PUNAH
6. KELUARGA
7. LUPA BANGET
8. PERASAAN
9. SULITKAH MENCARI ISTRI?
10. KELUARGA 2
11. 4 HAL MEMPERBAHARUI HIDUP
12. BELAJAR TERLEPAS DARI HIMPITAN
13. SABAR ITU INDAH
14. SEJARAH
15. POTENSI DIRI
16. MANUSIA PILIHAN
17. KEPUASAN
18. KEPUASAN 2
19. CARA CEPAT MERAIH SUKSES BELAJAR
20. BELAJAR YANG SESUNGGUHNYA
21. YANG DISENANGI TUHAN
22. AKUARIUM
23. PESONA SENYUM
24. KIAMAT
25. WANITA ITU
26. MORAL DAN HARGA DIRI