Monday, February 23, 2009

MANUSIA PILIHAN

Tak terasa dalam kehidupan ini berjalan dengan tepat tak sedikitpun bergeser dari ketentuan yang maha kuasa. Semua berjalan terlihat sekali bukan karena kebetulan belaka. Bagaimana waktu kita lahir sampai menjadi besar dan remaja, mulai memikirkan sesuatu yang harus mau tidak mau dilakukan yakni mencari pendamping hidup.

Pendamping hidup, siapa ia?

Ia adalah seseorang yang sosoknya telah nyata sekarang didepan mata, yang dapat memberikan aspirasi, motivasi, juga sebagai teman, sahabat, tutor, guru, atau yang lebih terpenting adalah ia sebagai pakaian kita.

Ia benar teguh dan mestinyalah Ia seperti bilah mata uang tak pernah terpisahkan satu dengan yang lain, saling menopang menjaga keseimbangan agar tak jatuh, tak retak bercerai berai membawa fitnah, tak luluh diterjang hujan dan udara, melesat membumbung mengitari angkasa kenikmatan hidup dikarenakan saling berbagi dan mengerti satu dengan yang lain.

Itulah Pendamping hidup kita, suami/istri kita, Ia adalah MANUSIA PILIHAN yang diturunkan dari atas langit, dengan ketentuan hidup yang dibawa masing-masing, dan mempunyai keunikan-keunikan kenapa?

Coba berfikir sejenak?
Orang yang kini menemani kita disetiap keadaan, adalah orang entah berantah, ia hidup dengan suka masing-masing, ia hidup dengan semak-belukarnya masing-masing, ada lagi yang lebih tragis adalah Ia (pendaping hidup ) itu bertemunya kita dalam kondisi sudah besar (dewasa).

Bagaimana tidak unik, selama kurang lebih 21 tahun ia hidup mengembara sendirian, hanya berangan-angan untuk hidup bersama, juga selama itu 21 tahunan ia terbiasa dengan kebiasaannya masing-masing wow bisa dibayangkan bagaimana jadinya.
Misalnya saja kebiasaan seorang laki-laki bujangan jika habis mandi maka, handuk yang dikenakannya diletakkan dimana ia suka, lalu siapa yang merapikan dan meletakannya ketempatnya?
Ada lagi, laki-laki bujangan, jika pulang kerja pakaiannya digantung dibelakang pintu kamar, coba dihitung berapa hari ia mampu menggantung pakaian yang habis dipakai itu?

wanita bujangan, jika habis berias, alat perhisaannya diletakkan dimana-mana.
Makan, siapa yang masak dan menyiapkan makanan apakah hasil tangan sendiri?
Wanita bujangan, terbiasa hidup rapi, meletakan semua peralatan ditempat yang disediakan..

Hal diatas bertahun-tahun kejadiannya, tanpa ada yang mengubah dan menegurnya, masing-masing merasa benar sendiri.

Itulah keunikannya, kebanyakan mereka yang teratur hidupnya bertemu dengan mereka yang hidupnya tak teratur. Keunikan tersebut bisa diredam bila masing-masing mencari persamaan dan mempersempit perbedaaan dengan cara saling percaya satu dengan yang lainnya

Inilah hikmah yang diambil, pantaslah Tuhan mempertemukannya dalam dewasa agar bisa dilihat siapa yang paling dewasa dibumi ini, dalam berbuat. Bisakah dua insan yang bersatu bukan satu keturunan dapat mencetak keturunan yang membawa martabat?
Memang dalam menempuhnya diperlukan kedewasaan yang cukup agar seimbang diantara keduanya.

Asuhlah Manusia pilihan ini dengan baik, agar bisa menjaga rahasia keluarga, bisa menjadi cotoh bagi keturunannya dan mencetak generasi yang berdedikasi tinggi mengubah peradaban dunia. Manusia pilihan ini memang tercipta untuk kita. Bukan untuk siapa-siapa, jangan sampai ia diasuh orang lain karena salah asuh.

4 comments:

Intan Consultindo said...

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Pak Hasan manusia pilihan bapak orangnys baik, lucu dan sedikit galak:-) tapi menyenangkan kok sebagai teman:-)

Wassalam

Intansuri

abu miqdad said...

terimakasih

Anonymous said...

assalamu'alaikum Wr.Wb

pak hasan ini saya Bayu andrianto saya sudah mengunjungi blog bapa dan ternyata selain lucu bapak orangnya bijak juga yah:-)

abu miqdad said...

terimakasih yah... Bayu selalu sukses....