Wednesday, October 21, 2009

BELAJAR YANG SESUNGGUHNYA

Maaf saya mengutif dari kitab suci Al-Quran, suraat al-Alaq ayat 1;
اقرا بسم ربك الذى خلق

bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakanmu...

Penekannannya ada pada kata BACALAH. Bagaimana bisa menelaah, lebar, panjang, dalam,, dan luasnya dunia bila tak ada proses untuk mengetahui isi dari kandungan bumi, maka diperlukanlah yang namanya belajar. Sehingga boleh dikatakan kewajiban manusia adalah untuk mengetahui ilmu atau cara-cara mengungkapkan rahasi yang diciptakan Tuhan Semesta Alam.

lalu kenapa kita harus bisa membaca (baca: belajar)?
jawabannya sederhana ...
Karena tuhan semseta alam telah menjadikan bumi, langit dan seisinya dalam keadaan sempurna, dan diperintahkan manusia untuk mengungkapkan mesteri kehidupan misalnya; kenapa terbentuknya bumi?
bagaimana terjadinya bumi, bintang-gemintang, dll.
lebih dahulu mana diciptakannya telur dengan ayam?
dan masih banyak lagi misteri kehidupan yang belum terungkap?

untuk dapat mengungkap dan membaca maka harus adanya interaksi dalam pembelajaran yang berseifat interaktif. Ini bisa dilakukan secara intensif pada ruang dan waktu tertentu yang disebut sekolah, sehingga tercapailah tujuan pembelajaran.

oleh karena itu harus dipahami arti belajar itu sendiri. Menurut Bloom, dkk adalah sebagai proses perubahan prilaku akbat interaksi individu dengan lingkungan. Proses perubahan prilaku ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang sengaja direncanakan dan ada yang dengan sendirinya terjadi karena proses pematangan. Proses yang sengaja direncanakan agar terjadi perubahan prilaku, ini disebut dengan proses belajar. Proses ini merupakan suatu aktivitas/mental yang berlangsung dalam iteraktif aktif konstan dan berbekas. Perubahan-perubahan prilaku ini merupakan hasil dari belajar yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Jelas disini, yang paling besar mempengaruhi tentang bobot intelektual manusia adalah berinteraksi dengan lingkungan, artinya lingkungan sangat mempengaruhi akan terjadinya proses pembelajaran yang pada akhirnya adalah nikmatnya belajar itu diiringi dengan pematangan yang ditempuh setiap kalinya berinteraksi dengan linkungannya.

Jika kita lihat proses belajar tersebut maka boleh kadi seseorang yang akan menikmati belajar harus dapat menciptakan lingkungan yang harmonis.

a. Ciptakan suasana yang diinginkan senyaman mungkin, misalnya sunyi (menyendiri) atau mendengarkan musik dengan suara yang lembut. Jika ada didalam kamar, maka usahakan kamarnya dirapikan dan tidak berantakan, persiapkan apapun peralatan untuk menunjang belajar semisal buku bacaan, pensil, bolpen, penghapus dll.

b. Cari Teman yang sehat. Ini dia yang dimaksud teman yang sehat yakni mencari teman bermain yang seide atau idenya diatas kita, maksudnya agar menyamakan pemahaman yang sama atas belajar. Jadi harus dihindarkan berteman yang Pemalas, Pemarah, Bodoh, Pengeluh dan lain sebaginya.

c. Uji kemampuan otak setelah belajar. Maksudnya adalah dengan mengulang pelajaran yang telah dibaca dengan cara diingat-ingat, sekali lagi hanya diingat-ingat. lalu berusaha untuk mencari orang yang akan diberitahu apa-apa yang telah dibacanya tadi layaknya orang bercerita tentang sesuatu yang dibaca atau ditontonnya. Bagaimana jika tak ada orang yang akan dijadikan teman latihan? gampang, ciptakan sendiri suasana itu dengan mengait-ngaitkan pembicaraan dari apa yang telah dibaca tadi...

Mudah-mudahan bisa diambil manfaatnya...
Bersambung....